Prosesi Siraman Adat Jawa Part 2 - Sewa Gedung Nikah

SewaGedungNikah.com

Setelah kita bahas tentang hal pertama yang perlu dilakukan menjelang prosesi siraman di artikel Prosesi Siraman Adat Jawa Part 1, maka kini kita bahas prosesi inti dalam prosesi siraman ala adat Jawa.

Setelah diawali dengan pengajian yang dilakukan di rumah mempelai wanita, prosesi siraman barulah dimulai. Dan berikut prosesi yang dilakukan dalam keseluruhan prosesi siraman dengan adat jawa:


Rangkaian Prosesi Siraman: Tuwuhan & Bleketepe



Sungkeman

Rangkaian Prosesi Siraman: Sungkeman

Sebelum melakukan prosesi siraman calon pengantin perlu melakukan sungkeman kepada Bapak dan Ibu pengantin. Prosesi sungkeman menunjukkan tanda bakti dan kepatuhan seorang anak kepada orang tua dan juga mengungkapkan rasa terima kasih serta memohon maaf serta memohon doa restu dari seorang anak kepada orang tua nya.

Agar lebih syahdu, biasanya MC akan memandu prosesi sungkeman dengan narasi yang membuat pengantin, orang tua, serta tamu yang hadir menjadi terharu. Prosesi sungkeman merupakan sesi yang sakral karena disinilah prosesi orang tua memberikan restu akan jalan yang akan dilalui sang anak. Dan tentunya, ketika orang tua sudah memberikan restu, maka restu Tuhan pun akan mengiringi.

Siraman

Rangkaian Prosesi Siraman: Prosesi Siraman
Prosesi Siraman dilaksanakan dalam rangka mensucikan diri dan juga membuang segala keburukan yang ada pada Calon Pengantin, dengan tujuan agar sang calon pengantin dapat memulai hidup baru dengan hati yang bersih dan suci. Siraman dilaksanakan oleh 9 orang sesepuh/pini sepuh termasuk sang Ayah yang menyiramkan air masing masing 3 gayung ke tubuh sang calon pengantin. Menurut para orang tua, jumlah 9 orang melambangkan jumlah Wali Sanga, yang bermakna manunggalnya Jawa dengan Islam.

Siraman dimulai oleh sang ayah pengantin menyiramkan air, kemudian dilanjutkan dengan sang ibu. Setelah kedua orang tua menyiramkan air ke tubuh pengantin, dilanjutkan oleh 7 orang pini sepuh.

Setelah seluruh pinisepuh selesai menyiramkan air ke tubuh pengantin, maka prosesi dilanjutkan dengan sang calon pengantin mengambil wudhu dengan air yang ayah kucurkan dari kendi tanah liat yang telah disiapkan.

Baca juga:
Paket Nikah Padepokan Pencak Silat
Paket Nikah Puspa Pesona Taman Anggrek

Pecah Pamor

Rangkaian Prosesi Siraman: Pecah pamor
Setelah semua air yang ada di dalam kendi habis tertuang, maka dilanjutkan dengan prosesi pemecahan kendi yang disebut dengan prosesi Pecah Pamor. Kendi dalam prosesi ini mewakili ego ataupun rasa pamor dari seorang anak yang akan menikah. Sehingga dengan pecahnya kendi ini, demi kedamaian hidup sang pengantin kelak, diharapkan pamor sang anak pun tak ada lagi ketika berhadapan dengan pasangan nya. Sehingga, keluarga yang damai, rukun, tentram, dapat terwujud karena tak ada lagi saling ego dengan pasangan.

Kendi yang dipecah adalah yang tadi digunakan sebagai tempat air wudhu. Prosesi pecah pamor ini dilakukan oleh ayah dan ibu pengantin secara bersamaan. Dan sesaat sebelum memecahkan kendi, sang ibu perlu mengucapkan
"Niat ingsun ora mecah kendi, nanging mecah pamore anak ku."
Potong Rikmo

Rangkaian Prosesi Siraman: Potong Rikmo (rambut)
Setelah kendi dipecah, dilanjutkan dengan memotong ujung dari rambut sang calon pengantin. Ujung rambut yang dipotong adalah barisan rambut terakhir yang berada di atas tengkuk calon pengantin. Rambut di bagian ujung itu juga disebut sebagai rambut anak kecil. Sehingga dengan dipotongnya rambut tersebut, sang calon pengantin dianggap sudah melewati masa kanak - kanak secara total dan siap menuju jenjang kedewasaan.

Rambut yang telah dipotong nantinya akan ditanam (pendem rikmo) bersama dengan rambut dari calon pengantin pria di tempat dilaksanakannya prosesi siraman ini.
Rangkaian Prosesi Siraman: Pendem Rikmo
Dodol Dawet (jualan dawet)

 
Rangkaian Prosesi Siraman: Dodol Dawet

 Dodol (jual) dawet memiliki makna kebulatan tekad orang tua dalam menjodohkan sang anak sebagaimana bentuk dawet yang bulat. Dalam prosesi dodol dawet ini yang berlaku menjadi penjual adalah kedua orang tua sang pengantin. Ibu yang melayani pembeli, dan ayah turut membantu ibu. Hal ini mencontohkan dalam rumah tangga suami - istri perlu bekerja sama. Dawet yang tersedia dibeli oleh tamu dengan menggunakan kreweng (pecahan genteng / tanah liat) yang bermakna bahwa kita berasal dari bumi, dan bumi juga lah sumber kehidupan kita.

Potong Tumpeng
Rangkaian Prosesi Siraman: Potong Tumpeng
 Pemotongan tumpeng dilakukan oleh ayah pengantin dan diberikan kepada ibu. Dan potongan tumpeng itu nantinya akan disuapkan kepada sang anak yang sebentar lagi akan menjadi pengantin dalam sesi dulangan kapungkasan.

Dulangan Kapungkasan (suapan terakhir)

Rangkaian Prosesi Siraman: Dulangan Kapungkasan
Tumpeng yang sebelumnya telah dipotong oleh kedua orang tua calon pengantin, kini disuapkan kepada sang pengantin sebagai Dulangan Kapungkasan (suapan terakhir). Prosesi ini merupakan simbol bahwa selama ini sang anak hidup dengan nafkah yang diberikan oleh orang tuanya, dan kini sang pengantin diberikan suapan terakhir oleh kedua orang tuanya. Karena sesaat lagi sang pengantin akan dilepas kepada pasangannya.

Setelah prosesi Dulangan Kapungkasan, kedua orang tua menyerahkan kreweng hasil penjualan dawet kepada sang calon pengantin yang melambangkan kedua orang tua memberikan bekal kehidupan untuk dimanfaatkan setelah sang anak berumah tangga.


Baca juga:
Paket Nikah Griya Ardhya Garini
Paket Nikah Klub Eksekutif Persada
 
Kembul Bujono Ondrowino
Rangkaian acara dilanjutkan dengan Kembul Bujono (makan bersama) dengan para tamu undangan yang hadir sebagai bentuk syukur dan juga ramah tamah dengan karib kerabat.

Pelepasan Ayam
Rangkaian Prosesi Siraman: Pelepasan Ayam Dere
Pada tahap ini rangkaian prosesi siraman sudah mencapai tahap akhir. Ayam dilepas merupakan ayam pilihan yang belum pernah bertelur. Hal ini melambangkan bahwa kini orang tua sudah rela dan ikhlas melepas sang anak tercinta dan orang tua juga memiliki keyakinan bahwa kedepannya sang anak akan mampu hidup secara mandiri dan mendapatkan rizki yang banyak serta berkah.

Itulah rangkaian prosesi siraman yang dilakukan dalam adat jawa. Banyak makna makna positif dari setiap prosesi yang dilaksanakan. Dan kami berharap pernikahan yang sedang Anda siapkan berjalan lancar ya.

Jika ada yang ingin didiskusikan, atau Anda perlu bantuan, silahkan Cek Pricelist 2020

Selamat berbahagia..

Artikel terkait:
Syarat Nikah KUA
Cara Hitung Porsi Catering
Persiapan Nikah Apa Saja? Mulai Dari Mana?

No comments:

Post a Comment